Analisis Efektivitas Iklan Televisi Indomie Rasa Soto versi “Jagonya Soto” dengan Model EPIC

Media televisi memiliki unsur visual dan audio sekaligus dimanfaatkan oleh pelaku usaha untuk mencapai tujuan mereka. Iklan yang merupakan bauran promosi akan berpengaruh bagi penonton bila pesan disampaikan dengan baik. Iklan yang disampaikan dengan baik akan berdampak terhadap penjualan produk. Data yang dikeluarkan oleh Advertising Information Services Nielsen bahwa pada kuartal pertama 2014 kategori yang mengalami pertumbuhan belanja iklan terbesar adalah Pembersih dan Perawat Pakaian/Kain yang tumbuh sebesar 72% disusul oleh Mie/Makanan Instan dengan pertumbuhan sebesar 66%. Indomie dalam mempromosikan iklan di televisi menayangkan dengan alur cerita para pecinta Indomie dalam menikmati makanannya. Pada iklan Indomie Rasa Soto versi Jagonya Soto memperlihatkan aktivitas bintang iklan menikmati mie kesukaanya. Iklan ini menunjukan keunggulan produk berupa varian rasa sebagai keunggulan produk. Indomie tampak menampilkan iklan di televisi dengan menyuguhkan unsur cerita (storytelling) tentang bagaimana para pencinta Indomie mencari dan menikmati mie kesukaannya ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat efektivitas iklan Indomie Rasa Soto versi Jagonya Soto dan untuk mengetahui dimensi mana yang menjadi prioritas utama dalam menilai keefektivitasan iklan. Analisis efektivtas iklan televisi Indomie Rasa Soto versi Jagonya Soto dipilih penulis untuk diukur dengan model EPIC. Metode EPIC digunakan untuk mengetahui seberapa besar efektivitas iklan televisi Indomie Rasa Soto versi Jagonya Soto vi di Kota Malang yang tersebar pada 5 kecamatan dengan sampel sebanyak 100 orang. Efektivitas iklan pada penelitian ini menggunakan model EPIC. Model EPIC terdiri dari 4 dimensi, yaitu Empathy, Persuasion, Impact dan Communications. EPIC model dikembangkan oleh AC Nielson, yaitu perusahaan peniliti pemasaran dunia yang kini tersebar di 100 Negara dengan kantor pusat di Amerika dan Belanda. Keempat titik kritis tersebut menjadi aspek pertanyaan yang akan diajukan kepada responden dan kemudian data responden akan dihitung skor rata-ratanya. Hasil perhitungan tersebut akan dimasukan berdasarkan skala peringkat. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa hasil pengukuran tingkat efektivitas iklan Indomie Rasa Soto versi Jagonya Soto menunjukkan hasil yang baik. Terbukti bahwa nilai tingkat efektivitas iklan ini bernilai 3,438 dengan skala rentang nilai 3,429-4,285, maka dapat dikatakan bahwa iklan ini telah berjalan efektif. Prioritas utama pada iklan ini diketahui bahwa dimensi Empathy memiliki nilai yang terendah sebesar 3,295. Dimensi Empathy masuk dalam skala rentang cukup efektif dengan nilai antara 2,572-3,428. Perusahaan disarankan untuk memperbaiki dimensi Empathy agar iklan lebih mudah diingat dan disukai. Iklan yang mudah diingat dan disukai berhungungan dengan psikologi seseorang sehingga perusahaan disarankan menampilkan suatu kreativitas yang berkesan berupa skenario/adegan, jingle maupun tema iklan